Loading...

Rektor IAIN Palopo : " Wisudawan jangan berpangku tangan ! "

Diskominfo Senin, 30 September 2019 Pembangunan 1589 Kali
Suasana wisuda IAIN Palopo ( Foto : Awalany Azhar_Diskominfo Palopo )

Palopo- Sebanyak 497 mahasiswa S1 dan S2 IAIN Palopo diwisuda, Rabu ( 25/9/2019). Ke-497 mahasiswa yang diwisuda tersebut berasal dari 4 (empat) fakultas yaitu fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan sebanyak 174 wisudawan,  fakultas ushuluddin dan dakwah sebanyak 36 wisudawan, fakultas ekonomi dan bisnis islam sebanyak 212 wisudawan, fakultas syariah sebanyak 24  dan magister pasca sarjana 51 wisudawan. Acara yang berlangsung di auditorium phinisi IAIN Palopo tersebut dihadiri langsung oleh sekretaris deputi pengembangan pemuda Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, DR.H.Amar Ahmad yang tampil menyampaikan orasi ilmiah dihadapan civitas akdemika dengan mengusung tema “ sarjana Milenial ; peluang dan tantangan pemuda di era 4.0 “ . Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan dukungan terhadap peningkatan status IAIN Palopo menjadi UIN.

Dalam kesempatan itu, rector IAIN Palopo DR.Abdul Pirol mengingatkan para wisudawan bahwa pencapaian gelar kesarjanaan bukanlah langkah akhir sebuah perjuangan dalam dunia pendidikan, melainkan merupakan salah satu tahapan untuk menuju jenjang berikutnya. “ Ini adalah kesempatan bagi wisudawan untuk membuktikan kemampuan pengetahuan dan skill sehingga diharapkan muncul dorongan untuk senantiasa berkreasi dan berinovasi demi menciptakan peluang di era 4.0 “ tandasnya seraya mengingatkan agar wisudawan menghindari sikap dan perilaku berpangku tangan

Sementara itu, Wali Kota Palopo dalam sambutannya yang diwakili oleh Dr. H.M. Suyuti Yusuf menguraikan bahwa saat sekarang ini adalah masa yang cukup mudah untuk menempuh pendidikan, sebab menurutnya dengan kemajuan teknologi dan informasi mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran secara dinamis dan menyenangkan. “ Jadi sangat diharapkan kepada mahasiswa untuk mampu menjadi angkatan muda yang memiliki kualifikasi dan kualitas sebagai sumber daya manusia yang siap berkontribusi bagi bangsa dan negara lebih khususnya untuk Kota Palopo.  H.M.Suyuti Yusuf menegaskan bahwa untuk menghancurkan suatu negara bukan dengan cara kekerasan, tapi cukup dengan menghancurkan pendidikannya. Karena itu, dia berharap semua pihak berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan kualitas pendidikan. ( Juhena/ Nur Afni/ Miftahul Jannah_Diskominfo Palopo )