Loading...
  • Jl. Andi Djemma No. 66 Kota Palopo
  • info@palopkota.go.id

TRC Palopo siaga bencana

Diskominfo Senin, 13 Januari 2020 Kesra 1823 Kali
TRC BPBD Palopo ( foto : Ayu_Diskominfo Palopo )

Palopo- Memasuki musim penghujan yang rentan dengan benacana alam , disikapi oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Palopo untuk melakukan kesiapsiagaan dengan mendirikan serta stand by disejumlah posko yang telah ditetapkan disejumlah lokasi yang ada di Kota Palopo. Posko tersebut mulai didirikan dan difungsikan sejak hari selasa (7/1/2020) dan akan siaga sekitar 1( satu ) bulan dan siap memberikan pelayanan 24 jam.  Pada setiap posko telah disiagakan pula sebanyak 18 orang petugas dari lintas sektor.

Zulkifli Sukirman salah seorang personil TRC BPBD Palopo mengatakan bahwa untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan indikator dan gejala bencana pihaknya juga telah menyiapkan call centre sehingga setiap aduan dan laporan dapat segera ditindak lanjuti. Dirinya juga berharap sinergitas antara camat dan lurah se-Kota Palopo termasukmasyarakat, sebab menurutnya kewaspdaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana merupakan tanggung jawab bersama.   Dirinya juga meyakinkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah sarana prasarana pendukung dalam mengantisipasi ancaman bencana alam.  “Adapun fokus wilayah rawan bencana berdasarkan informasi dari BMKG yaitu Kecamatan Wara Barat khususnya kelurahan Battang dan Battang Barat, kemudian di kelurahan Mungkajang dan kelurahan Latuppa, dan kecamatan Teluwanua meliputi kelurahan Salubattang, Pentojangan dan kelurahan Mancani”ucapnya.

Selain itu, TRC juga menyiagakan 2 (dua ) pos pantau yang berada di kelurahan Battang dan Salubattang, sebab dua kelurahan tersebut sangat rawan terkena bencana alam dibanding kelurahan lainnya yang ada di Kota Palopo.

Saat ditemui kru www.palopokota.go.id Zulkifli Sukirman juga menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan diri terutama saat curah hujan lebat khususnya di daerah rawan seperti daerah tebing, termasuk daerah pesisir yang kemungkinan akan terkena dampak gelombang air naik. ( Ayu Anastasya /Vovi _ red Diskominfo Palopo)