Loading...
  • Jl. Andi Djemma No. 66 Kota Palopo
  • info@palopkota.go.id

Membangun Pelayanan Publik Prima, oleh : Baso Akhmad,SH ( Kadis Kominfo Palopo )

Diskominfo Senin, 23 September 2019 Pojok 942 Kali
Kadis Kominfo Palopo saat diwawancarai media elektronik ( foto : Diskominfo Palopo )

Delegasi Pemerintah Kota Palopo ke Kalimantan Selatan, dipimpin langsung Wali Kota H.M Judas Amir. Banjarmasin menjadi tuan rumah perhelatan nasional,  yakni acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental. Menyertai wali kota, sejumlah pejabat eselon dua dan tiga, diantaranya asisten pemerintahan, H Burhan Nurdin, kadis pariwisata, Ilham Hamid, kadis kebudayaan, Karno, kadis persandian dan statistik, Renaldi , kadis perindustrian Akkaseng, Kadis Koperasi , Munasirah serta sejumlah pejabat yang mengikuti kegiatan yang kemudian disebut Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani.  Sejumlah agenda pertemuan pada acara tersebut diikuti secara terpisah oleh para “kabinet” Wali Kota Judas Amir tersebut. Menteri PANRB Syafruddin memberi arahan kepada perwakilan instansi pemerintah yang menjadi peserta dalam Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKNRM). Rembuk Nasional itu sendiri digelar pada Jumat (20/09/2019) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Apa sebenarnya substansi dari rembuk nasional ini? Tak lain  adalah ikhtiar untuk memperbaiki serta membangun pelayanan publik yang prima. Hal ini sejatinya adalah amanat Inpres Nomor 12 tahun 2016 tentang gerakan nasional revolusi mental. Presiden menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, pemerintah daerah, seluruh gubernur, Bupati / Wali Kota secara massive untuk melakukan gerakan revolusi mental.  Melalui lima program ; program Indonesia melayani, program Indonesia tertib, program Indonesia mandiri, program Indonesia bersatu dan program gerakan Indonesia bersih.  Menurut Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, disebutkan bahwa Kementerian PANRB mengoordinasikan Program Gerakan Indonesia Melayani dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih.  Gerakan Indonesia melayani dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa pelayanan publik di tanah air belum dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, sehingga pemerintah perlu meningkatkan dan memperbaikinya.

Sejatinya perbaikan pelayanan publik diawali dengan mendengarkan aspirasi masyarakat yang aktif memberikan saran kepada pemerintah dan mengubah paradigma sebagai penyelenggara pelayanan publik untuk melayani masyarakat dengan tulus.  Dengan adanya gerakan ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik pada instansi pemerintah yang memiliki tugas utama melakukan pelayanan umum.  Gerakan Indonesia Melayani dilakukan untuk memperbaiki ketidaksesuaian dan penyimpangan dalam proses pelayanan kepada masyarakat.  Kementerian PANRB telah menetapkan 10 fokus program yang menjadi fokus dalam Gerakan Indonesia Melayani, yakni peningkatan kapasitas SDM ASN, peningkatan penegakan disiplin, penyempurnaan standar pelayanan e-gov, penyempurnaan sistem manajemen kinerja, serta peningkatan perilaku pelayanan.  

Fokus lain yang ditetapkan dalam kegiatan ini adalah deregulasi, debirokratisasi, peningkatan penyediaan sarana dan prasarana unit pelayanan publik, peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik, serta sistem penghargaan dan sanksi serta keteladanan pimpinan. Selain Menteri Syafruddin, Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani juga diisi oleh para inovator pelayanan publik yang inovasinya ditetapkan sebagai Top 99 atau Top 40 inovasi pelayanan publik. Inovator yang menjadi narasumber pada acara ini adalah Pemkab Gresik dengan inovasi Kartu Keluargaku Datang (Kakekku Datang), inovasi 119 Kolaborasi Nasional Layanan Emergensi Medik dari Kementerian Kesehatan, serta beberapa inovasi lainnya. Total ada tujuh inovasi yang akan membagikan ilmunya kepada para peserta.

Dalam waktu yang sama, di tempat yang berbeda , juga diadakan seminar yang mengangkat tema Mal Pelayanan Publik dan Budaya Pelayanan Prima. Seminar itu dibagi menjadi dua topik, pertama yakni perubahan budaya kerja ASN menjadi budaya melayani. Sementara kedua, adalah best practice MPP terkait pelaksanaan Gerakan Indonesia Melayani.( red_Diskominfo Palopo )